Tuesday, April 18, 2006

mInD MaNagEmeNt : StUck and UnStUck

Yang Mana Anda: si Stuck atau si Unstuck?

Dalam hal meraih keberhasilan dalam hidup ada 2 tipe manusia. Stuck dan Unstuck.
Si "Unstuck," biasanya mempunyai kemampuan berkomunikasi yang universal (selalu menjaga etika, banyak mendengarkandan percaya diri tanpa perlu menjatuhkan orang lain) attitude yangberbeda dibandingkan dengan si "Stuck." Bagi si Unstuck, tantangan adalah sumber gairah dan energy yang sangat berharga. Dalam kata lain, dengan kesulitan --termasuk kesulitan dalam berkomunikasi-- ia menemukan makna hidup. Dengan demikian, ia membukapintu-pintu keberhasilan baginya di masa depan (di tingkat"etheral," dalam bahasa New Age-nya).
Bagi si Stuck, tantangan adalah sesuatu yang ingin dihindarkan setiap saat. Saya ingat betapa ada seorang teman yang selalu mengeluh baik ketika tidak mendapatkan pekerjaan, sedang mencari pekerjaan dan bahkan ketika sudah diterima kerja.Keluhannya walaupun hanya untuk hal-hal kecil saja, namun bagisi Unstuck, ini adalah salah satu bentuk "invitation" bagi kegagalan. Coba saja bayangkan. Si Stuck ini sering mengeluh betapa "kejam"nya bosnya di tempat kerja, maka ketika suatu hari kehadirannya di tempat kerja sangat diperlukan, ia bilang, "Mereka lagi mau pindahan kantor, mendingan gua tidak masuk kerja saja, supaya mereka tahu rasa kekurangan orang." Wah, dengan mengeluh kepada si Unstuck, sebenarnya si Stuck ini sudah membuka pintu kegagalan.

Maksudnya apa? Well, siapa sebenarnya yang mau mempekerjakan seseorang yang tidak etis (tidak profesional)? Ingatlah bahwa "what you say says a lot about you" (apa yang Anda katakan kepada orang lain sebenarnya mencerminkan siapa Anda).
Kalau saja pihak yang mempekerjakan si Stuck ini sampai mendengar perkataannya, bukankah pintu promosi sudah langsung tertutup baginya? Belum lagi kalau si Unstuck temannya itu mempunyai potensi untuk mempekerjakan si Stuck. Bukankah ini adalah promosi buruk (bad personal branding) bagi si Stuck?
Ada lagi beberapa perbedaan antara si "Stuck" dan si "Unstuck".

Stuck: Senang meminta. Senang menerima yang gratis-gratis tanpa merasa obligated untuk membalas budi.

Unstuck: Senang memberi. Tidak senang menerima barang-barang gratis (ingat there is no free lunch, semuanya mesti dibayar baik sekarang maupun nanti --bukankah lebih baik sekarang?).Kalaupun diberi sesuatu, ia selalu membalas budi baik orang laindengan segera.

Stuck: Berpikir dengan perasaan dan merasa dengan pikiran. Sering mengalami konflik antara pikiran dan perbuatan,sehingga apa yang dikomunikasikan mempunyai "logical fallacy."

Unstuck: Berpikir dengan pikiran dan merasa dengan perasaan. Paralel dan tidak ada konflik antara pikiran dan perbuatan.Dalam istilah Ilmu Logika, perbuatan-perbuatannya adalah perbuatanyang sahih.

Stuck: Mengikuti tren (misalnya senang mendengarkan pendapat orang lain, menjadi "pengikut" pendapat orang lain).

Unstuck: Menciptakan tren (tidak memperdulikan omongan negatif orang lain, sepanjang apa yang diincar adalah halal dan bisa membantu orang banyak baik secara langsung maupun tidak langsung).

Stuck: Tidak berani menghadapi tantangan baru (lebih baik "stuck" di satu tempat daripada mengubah diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan baru yang akan membawanya ke kehidupan yang lebih baik).

Unstuck: Senang menghadapi tantangan baru, bahkan selalu mencari-carinya di setiap kesempatan.

Stuck: Senang memerangi masalah saat itu juga karena merasa egonya tertantang.

Unstuck: Memilih masalah yang harus diperangi (choose your battle) dan mana yang harus dilepaskan karena tidak worth it dari segi spending tenaga dan pikiran.

Stuck: Sering menyalahkan orang lain (blaming) dan mengeluh (whining). Bahkan ada orang selalu mengeluh sehingga ia tidak bisa lagi melihat berkat (blessing) di depan matanya.

Unstuck: Tidak menyalahkan siapa-siapa. What already happened, happened. Yang penting adalah solving the problem, bukan blaming dan whining.

Stuck: Tidak pernah double checking pendapat orang lain. Dalam kata lain, percaya saja kepada gosip secara penuh, tanpa mendengarkan dari pihak lain yang terlibat.

Unstuck: Selalu double checking dan tidak langsung mempercayai gosip atau isyu-isyu yang beredar.

Stuck: Lebih memusatkan kepada kemampuan berbahasa, bukan komunikasi efisien dan kemampuan adaptasi kultural.

Unstuck: Memusatkan kepada kemampuan berkomunikasi efisien dan adaptasi kultural, bukan yang dapat diukur oleh grammar dan mekanisa bahasa.

Stuck: Biasanya tidak berani mengungkapkan siapa dirinya sebenarnya (ada unsur "merahasiakan" asal-usul dan beberapa hal lainnya yang semestinya bukanlah rahasia).

Unstuck: Terbuka dan transparan dalam bertindak.Berani untuk diaudit oleh siapapun karena kebenaran akan selalu berada di pihaknya.

Ok, so which one are you?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home